Syaikh Dr. Ahmad Badr Hassoun |
ONEFORISLAM - Ahmad Badruddin Hassoun atau yang biasa dikenal Syaikh Dr. Ahmad Baddruddin Hassoun merupakan Grand Mufti of Syiria (Suriah) sejak 10 tahun lalu, tepatnya juli 2005 menggantikan Syaikh Ahmed Kuftaro. Beliau juga termasuk mufti yang moderat.
Hassoun belajar di Universitas Studi Islam dan telah meraih gelar Doktor dalam bidang Fiqh madzhab Syafi’i yang diperoleh dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Hassoun belajar di Universitas Studi Islam dan telah meraih gelar Doktor dalam bidang Fiqh madzhab Syafi’i yang diperoleh dari Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Syeikh Ahmad Kuftaro |
Syaikh Ahmad Baddruddin Hassoun lahir di Aleppo, Suriah, pada tahun 1949. Ayahnya, Muhammad Adeeb Hassoun juga syaikh.
Dari kiri Syeikh Ahmad Baddruddin Hassoun, Kanan (Ayah) Syeikh Muhammad Adeeb Hassoun |
Berikut ini merupakan para ulama Sunni bersama Grand Mufti Suriah (Syria).
Dari kanan adalah Grand Mufti Suriah Syaikh Ahmad Baddruddin Hassoun, Syaikh Muhammad Adeeb Hassoun dan al-Habib Ali Al Jufri. |
Syaikh Ahmad Baddruddin Hassoun sering menjadi pembicara dalam acara antar agama dan antar budaya dan pandangan pluralistiknya pada dialog lintas agama (antara agama yang berbeda atau antara denominasi Islam yang berbeda) yang telah memicu kritik dari visi ketat Islam.
Pada tanggal 6 September 2006, Syaikh Ahmad Baddruddin Hassoun bertemu dengan Menteri Luar Negeri Armenia untuk membahas hubungan antara kedua negara, serta terkait agama dan isu-isu lainnya. Dalam perjalanan yang sama ia bertemu dengan Katolikus dari semua Armenia.
Selanjutnya pada tanggal 15 Januari 2008, Syaikh Ahmad Baddruddin Hassoun menjadi pembicara pertama dalam serangkaian kunjungan oleh pemimpin agama dan budaya terkemuka di tahun 2008 di Parlemen Eropa, Hassoun berbicara tentang masalah dialog antar budaya dan menekankan nilai budaya sebagai kekuatan pemersatu dari pada pemisah.
Beliau membuat pernyataan "Ibrahim (Abraham), Musa, Yesus dan Muhammad datang dengan satu agama tunggal" karena itu "tidak ada perang karena perang tidak pernah bisa menjadi suci, hanya perdamaian yang suci", kemudian ia menambahkan bahwa itu adalah salah untuk menggunakan agama untuk membenarkan pembunuhan.
Dalam pembukaan pidatonya 15/01/2008, Hassoun mengatakan,
Assalamu Alaykum,
Mari kita membangun generasi baru,
percaya bahwa memajukan peradaban manusia dan kebebasan adalah proyek bersama dan hal yang paling suci di alam semesta setelah Allah azza wa jalla dan jika kita ingin menyebarkan perdamaian melalui alam semesta, kita harus mulai dari tanah damai, palestine dan israel.
Kami mengingatkan kepada anda bahwa tahun yang lalu, Paus mengatakan kepada anda:
"Bukannya membangun dinding (Israel) mari kita membangun jembatan cinta."
Palestina adalah tanah damai.
Berikut Videonya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar